Tuesday, January 24, 2017

Elemen Kunci Disain Organisasi

6 Elemen Kunci Disain Organisasi

I. SPESIALISASI KERJA, menggambarkan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi dalam beberapa pekerjaan terpisah

II. DEPARTEMENTALISASI, merupakan dasar dimana pekerjaan dikelompokan bersama (setiap organisasi memiliki cara khusus sendiri mengklasifikasikan dan pengelompokan aktivitas kerjanya)

Bentuk Umum Departementalisasi
1. Departementalisasi Fungsional: pengelompokan kerja sesuai fungsinya.  
(+) lebih efisien dalam: penempatan orang dengan keahlian/ orientasi khusus/ umum, koordinasi fungsional, spesialisasi yang mendalam (fokus)
(-) kurangnya komunikasi lintas area fungsional, terbatasnya wawasan terhadap tujuan utama organisasi

2. Departementalisasi Produk: pengelompokan kerja berdasar produknya. 
(+) spesialisasi keahlian produk/ jasa yang sama, KaBag bisa sangat menguasai pekerjaannya, Lebih dekat/ intim dengan konsumennya
(-) duplikasi fungsi, terbatasnya wawasan terhadap tujuan utama organisasi

3. Departementalisasi Wilayah: pengelompokan kerja berdasar teritori atau atau wilayahnya. 
(+) lebih efektif dan efisien mengatasi masalah spesifik yang muncul di suatu wilayah, bisa melayani lebih baik terkait kebutuhan khusus (unik) suatu wilayah
(-) duplikasi fungsi,  merasa terisolasi dari area organisasi lainnya

4. Departementalisasi Proses: pengelompokan kerja berdasar aliran produk/ konsumen (proses). 
(+) aliran aktifitas kerja lebih efisien
(-) hanya bisa digunakan pada produk yang spesifik

5. Departementalisasi Konsumen: pengelompokan kerja berdasarkan konsumen secara umum. 

III. RANTAI KOMANDO, didefinisikan sebagai garis kewenangan dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan terbawah dan menjelaskan siapa harus melapor/ bertanggung jawab kepada siapa. Konsep dasarnya adalah Otoritas (mengacu pada hak suatu posisi melakukan pengaturan), Tanggung Jawab (kewajiban melakukan tugas yang diberikan), Kesatuan Komando (setiap orang harus melapor pada satu pimpinannya)

IV. RENTANG KENDALI, menentukan jumlah tingkat dan pengurus organisasi agar bisa efisien dan efektif dalam mengelola

V. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
Sentralisasi
(+) Lingkungan menjadi lebih stabil sehingga organisasi bisa membesar
(-) Pengurus tingkat bawah tidak memiliki suara/ hak memutuskan, kurang memiliki pengalaman mengambil keputusan
(+) hasil keputusannya sangat signifikan karena diambil dari pengurus tertinggi
(-) Munculnya resiko krisis/ gagalnya organisasi 
(+/-) Efektifnya implementasi strategi organisasi hanya tergantung dari pengaturan/  keputusan yang dilakukan pengurus

Desentralisasi:
(-) Lingkungan menjadi kompleks dan tidak pasti
(+) sangat cocok untuk organisasi yang secara geografis tersebar
(+) Pengurus tingkat bawah memiliki kesempatan/ terlatih mengambil keputusan kecil,  sehingga perlu didukung oleh pengurus di atasnya agar keputusan kecil tadi lebih berdampak luas
(+) Membangun budaya terbuka dalam organisasi agar tiap pengurus bisa menyampaikan  pendapat/ idenya
(+/-) Efektifnya implementasi strategi organisasi tergantung dari keterlibatan dan fleksibilitas pengurus membuat pengaturan/ keputusan


VI. FORMALITAS, mengacu sejauh mana aktifitas dalam organisasi dibakukan perilaku anggota dipandu oleh aturan dan prosedur.

No comments:

Post a Comment